Yogyakarta, 27 September 2024 – Dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kolaborasi di kalangan tenaga kependidikan, Universitas Gadjah Mada (UGM) baru saja menyelenggarakan webinar bertajuk Transformasi Produktivitas dan Kolaborasi Tenaga Kependidikan dengan COPILOT. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya Manusia UGM dan menjadi langkah penting dalam mengintegrasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) ke dalam operasional harian staf pendukung universitas, dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan tugas-tugas administratif.
Webinar yang digelar secara daring melalui platform Zoom dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB ini menarik minat besar, dengan 959 tenaga kependidikan UGM dari berbagai departemen dan unit yang berpartisipasi. Tujuan utama dari sesi ini adalah untuk memperkenalkan COPILOT, sebuah aplikasi berbasis AI yang dirancang untuk membantu dalam mengelola tugas-tugas administratif, memungkinkan staf bekerja lebih efisien, mengotomatisasi tugas-tugas rutin, serta meningkatkan kolaborasi antar tim. Teknologi ini sejalan dengan misi UGM untuk mengintegrasikan alat-alat modern yang mampu meningkatkan kinerja dan adaptasi dalam lanskap akademik yang terus berkembang.
Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Direktur Sumber Daya Manusia, yang menekankan komitmen UGM untuk terus memperbaiki proses administratif melalui teknologi. Direktur menggarisbawahi pentingnya penggunaan AI di lingkungan pendidikan tinggi, tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan. Sambutan ini diikuti oleh pre-test yang dipimpin oleh Tim Diklat DSDM untuk mengukur pengetahuan awal peserta mengenai penggunaan AI dalam pekerjaan administratif.
Materi inti disampaikan oleh Prof. Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., beliau merupakan Direktur Teknologi Informasi UGM. Sesi ini memberikan penjelasan mendalam tentang kemampuan COPILOT, serta bagaimana platform ini dapat secara signifikan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas administratif, sehingga staf dapat fokus pada kegiatan yang lebih strategis dan bernilai tambah. Prof. Ridi menekankan peran AI dalam membentuk masa depan dunia kerja, tidak hanya di institusi pendidikan tetapi juga di berbagai sektor lainnya. Presentasi ini dilengkapi dengan contoh-contoh nyata dan studi kasus, yang menunjukkan bagaimana alat AI seperti COPILOT dapat merevolusi operasi harian dan meningkatkan produktivitas tim secara keseluruhan.
Prof. Ridi juga mengajak peserta untuk berdiskusi, menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait penerapan teknologi AI dalam tugas-tugas administratif. Sesi interaktif ini memungkinkan peserta untuk berbagi pandangan serta mendapatkan jawaban atas berbagai kekhawatiran seputar penggunaan COPILOT dalam tugas mereka. Diskusi ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana staf kependidikan UGM dapat menyesuaikan penggunaan alat AI ini dengan kebutuhan unik masing-masing unit.
Setelah sesi utama, peserta mengikuti post-test untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan, serta mengisi evaluasi terkait pelatihan ini. Umpan balik yang diterima dari peserta sangat positif, banyak yang memuji kejelasan dan kedalaman materi yang disampaikan. Peserta menunjukkan antusiasme terhadap potensi COPILOT dalam memperbaiki proses kerja mereka, terutama dalam mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan mengurangi beban kerja. Sesi ini juga menyoroti dampak positif AI dalam memperkuat kolaborasi, karena COPILOT memungkinkan tim untuk lebih mudah berbagi informasi dan bekerja secara sinergis.
Namun demikian, peserta juga memberikan masukan yang konstruktif, salah satunya terkait durasi pelatihan yang dianggap masih kurang. Banyak yang berharap sesi ini dapat berlangsung lebih lama agar materi dapat lebih dipahami secara menyeluruh, serta diberikan kesempatan yang lebih banyak untuk mempraktikkan penggunaan platform tersebut. Beberapa peserta juga merasa bahwa tempo penyampaian materi agak cepat dan meminta agar sesi-sesi pelatihan mendatang lebih bersifat praktis, dengan waktu lebih banyak untuk demonstrasi langsung. Selain itu, ada harapan agar pelatihan serupa dapat dilaksanakan lebih sering, dengan format hibrida yang menggabungkan komponen daring dan luring untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam.
Ke depan, UGM berkomitmen untuk menindaklanjuti masukan ini dengan menawarkan sesi pelatihan lanjutan dan memperluas cakupan inisiatif transformasi digitalnya. Universitas melihat potensi besar dalam teknologi COPILOT dan alat-alat AI serupa untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk proses manual, dan pada akhirnya berkontribusi pada lingkungan kampus yang lebih efisien, produktif, dan kolaboratif.
Sebagai penutup, webinar ini tidak hanya menunjukkan kepemimpinan UGM dalam memanfaatkan transformasi digital, tetapi juga menegaskan pentingnya membekali tenaga kerja dengan alat-alat yang diperlukan untuk berkembang di dunia yang semakin digital. Dengan mengadopsi solusi AI canggih seperti COPILOT, UGM kembali menegaskan dedikasinya terhadap inovasi dan keunggulan, memastikan bahwa tenaga kependidikan didukung untuk bekerja dengan lebih cerdas, tidak hanya lebih keras, dan berkolaborasi dalam mendukung misi universitas untuk mencapai keunggulan akademik dan operasional. (DSDM/Rista)