Yogyakarta – Banyak faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran dalam kelas, salah satunya kemampuan dan keterampilan dosen dalam menyampaikan materi dan mengemukakan ide secara verbal. Keterampilan berbicara di depan publik merupakan kemampuan dasar yang idealnya dimiliki seorang dosen. Penguasaan terhadap materi pembelajaran yang didukung oleh keterampilan berbicara di depan umum akan meningkatkan kepercayaan diri dosen dan ide-ide yang dikemukakan diharapkan tepat sasaran.
Dosen memerlukan keterampilan berbicara efektif secara khusus, berupa sikap dan teknik berbicara yang mumpuni agar dapat menyampaikan pesan, ide dan pendapat dengan baik serta dapat memotivasi orang lain dan kepentingan lainnya.
Kemampuan public speaking perlu didukung dengan keterampilan lain seperti kemampuan menyusun presentasi yang baik. Paparan presentasi yang menarik akan mampu membantu presenter memaparkan gagasannya, dan audience pun terbantu dengan visualisasi paparan yang ditampilkan.
Untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam hal berbicara di depan publik dan membuat presentasi yang baik, Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Public Speaking dan Teknik Menyusun Presentasi bagi Dosen Tetap Non PNS UGM. Kegiatan diselenggarakan pada 24 November 2016 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, diikuti oleh 156 Dosen Tetap Non-PNS.
Diklat Public Speaking ini merupakan salah satu program pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh Dosen baru berdasar hasil survei kebutuhan pengembangan kompetensi Dosen.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Sumber Daya Manusia UGM, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin. Dalam sambutannya, Dr. Ratminto menyampaikan bahwa dosen perlu memiliki ketrampilan public speaking karena tuntutan sebagai dosen semakin tinggi.
“Terima kasih sudah hadir dalam program pengembangan SDM. Dosen muda ini kan garda depan UGM, sekitar sepuluh tahun ke depan, Anda, dosen muda ini yang akan menentukan maju mundurnya UGM” ungkap Dr. Ratminto memulai sambutannya.
Lebih lanjut Dr. Ratminto menyampaikan, “Tuntutan sebagai dosen jaman dulu dengan sekarang itu berbeda. Dosen saat ini dituntut untuk dapat menyampaikan materi dengan baik dan menarik. Banyak sumber pendukung. Jika cara menyampaikan materi kurang baik, kurang menarik maka tidak akan mendapat perhatian dari mahasiswa atau forum. Penyampaian ide dan pesan harus menarik supaya mendapat perhatian dan mudah dipahami. Untuk itu kami mengundang pakar public speaking untuk berbagi ilmu”
“Selain bagaimana menguasai audience dengan ketrampilan public speaking, dosen perlu juga mempelajari bagaimana memanfaatkan IT untuk mendukung proses pembelajaran. Saat ini banyak teknologi atau software yang lebih menarik. Semoga program pengembangan ini bisa membantu Dosen muda menjadi pengajar yang berkualitas dan menarik.” pungkas Dr. Ratminto mengakhiri sambutannya.
Pelatihan diawali dengan sesi public speaking dengan narasumber Lusy Laksita. Dalam paparannya, Lusy menyampaikan bahwa ilmu tentang public speaking adalah ilmu situasi, bukan ilmu pasti.
“Public speaking adalah ilmu situasi, bukan ilmu pasti. Public speaking adalah tentang bagaimana mampu menyampaikan pesan yang dimengerti oleh audience, menarik, disertai dengan pembawaan yang tepat. Supaya bisa menyampaikan topik, pembicara harus menguasai topik yang disampaikan, berbicara dengan runtut, dengan artikulasi yang jelas, tempo yang tepat dan volume yang pas.” menurut Lusy Laksita dalam paparannya.
“Agar mampu berbicara dengan menarik, dosen harus antusias dengan topik yang disampaikan disertai dengan ekspresi yang tepat, berbicara dengan mengontrol emosi, kontak mata yang terjaga dan membawakan topik yang menarik” lanjut Lusy Laksita
Pelatihan dilanjutkan dengan praktik langsung oleh perwakilan peserta disertai dengan koreksi maupun masukan langsung dari narasumber.
Sesi kedua materi Teknik Menyusun Presentasi disampaikan oleh Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T. Dalam paparannya Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T. menyampaikan bahwa presentasi bukan sekedar berbicara, akan tetapi terdapat tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk menyajikan presentasi yang menarik, kuncinya tidak sekedar pada tampilan paparan presentasi namun juga isi dari materi yang akan disampaikan. Sebuah presentasi dinilai baik apabila pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audience.
Selanjutnya narasumber memaparkan teknik-teknik pembuatan paparan presentasi dengan menggunakan beberapa program komputer dan penyusunan slide yang baik. Pelatihan dilaksanakan melalui pemaparan materi dan praktek langsung pembuatan paparan.
“Awalnya mungkin dirasakan tidak mudah dan sedikit merepotkan, akan tetapi jika sudah terbiasa akan mudah, dan membantu dosen menjadi penyaji handal” ungkap Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T. mengakhiri paparannya. (Dit SDM/Rima-Evi)