Yogyakarta – Cita-cita UGM tidak akan pernah terwujud tanpa langkah nyata yang terarah dari semua unit, baik jangka panjang yang bersifat strategik maupun jangka pendek yang lebih mengarah pada quick win. Untuk mensinergikan hal-hal tersebut, Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan UGM Academic Leaders Management Programme-2016 bagi Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Gadjah Mada pada 14 – 15 Desember 2016 bertempat di Balai Senat Universitas Gadjah Mada.
Academics Leadership Management Programme dimaksudkan untuk memfasilitasi dan mendorong perubahan mindset dan attitude yang sesuai dengan tuntutan PTN BH dengan standar kualitas prima yang meliputi peningkatan kapasitas manajemen organisasi akademik di UGM dan pendalaman karakter kepemimpinan socio-entrepreneurial UGM yang mencakup kemampuan mengambil risiko dan peluang yang terukur; kemampuan melakukan inovasi dan menginisiasi perubahan; berorientasi melayani dengan standar kualitas prima; komitmen dan kemampuan untuk mengembangkan SDM; serta kemampuan visioner untuk melakukan lompatan kemajuan.
Kegiatan dibuka dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M.A. dan dimoderatori Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE. dengan judul “Universitas, Pengetahuan dan Kemanusiaan”. Dalam paparannya, Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M.A. menyampaikan perguruan tinggi terus mengalami evolusi, mulai dari pendekatan tradisional yang menempatkan perguruan tinggi sebagai agen mentransfer pengetahuan sampai dengan pendekatan modern yang muncul sejak akhir abad 19, dimana perguruan tinggi tidak sekedar mentransfer pengetahuan namun juga memproduksi pengetahuan.
Perguruan tinggi tidak hanya harus bekerja keras untuk pengetahuan, akan tetapi juga demi kemanusiaan. Oleh karena itu perlu untuk mengimbangi pengertian “excellence” yang diukur berdasar kriteria materiil dengan pengertian “virtuosity” yang diukur berdasar ukuran non materiil, seperti kemanusiaan. Sehingga value, skills dan knowledge perlu diterapkan dengan seimbang.
“Ringkasnya, kita memerlukan penyelenggaraan pendidikan yang menerapkan unsur nilai moral, keterampilan dan pengetahuan dengan seimbang.” ungkap Prof. Dr. Mohtar Mas’oed, M.A. menutup orasinya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada para dekan dan wakil dekan yang telah bersedia mendedikasikan waktu, energi, dan tenaganya untuk bersama-sama bekerja membangun Universitas Gadjah Mada.
Sebelum memulai paparan Rektor beberapa peserta diminta untuk menyampaikan ekspektasi yang diharapkan dalam penyelenggaraan kegiatan ALMP ini. Salah satu peserta menyatakan harapannya untuk mengetahui dan memahami arah kebijakan di tingkat universitas seperti apa sehingga dapat mensinergikan dan menyengkuyung bersama arah kebijakan pengembangan Universitas.
“Ekspektasi saya sebenarnya sederhana, memahami apa yang menjadi kebijakan umum di universitas sehingga kami yang di level fakultas bisa mengaplikasikannya dan berusaha untuk mensinergikan apa yang menjadi kebijakan di fakultas, departemen maupun laboratorium sehingga kami bisa menyengkuyung bersama apa yang menjadi tujuan utama UGM.” ungkap salah seorang peserta ALMP.
Peserta lainnya menyatakan hal yang sama. Ekspektasi terhadap penyelenggaraan kegiatan ALMP ini diharapkan peserta dapat mengetahui sistem yang berjalan di universitas seperti apa, sehingga fakultas dapat berupaya untuk mengharmoniskan antara sistem yang ada di fakultas sebagai upaya untuk mengatasi berbagai persoalan yang sudah mulai muncul.
Kedua, peserta ingin mengetahui pola-pola seperti apa di bidang akademik, bagaimana sistem kerja di universitas supaya masalah-masalah yang ada di fakultas dapat diselesaikan sama dengan apa yang menjadi tujuan di universitas. Dengan disengkuyung bersama bisa menjadi lebih kuat.
“Sebetulnya tujuan universitas sederhana. Menjadi pemimpin seperti Ibu/Bapak ini ibaratnya mengendarai jet coaster. Agar kita selamat dalam mengendarai jet coaster kita perlu seat belt pengaman. Dua hari ini tujuannya diantaranya untuk mengencangkan dan menguatkan seat belt kita, tetapi juga disengkuyung bersama agar semua terasa ringan dan efektif.” ungkap Rektor dalam paparannya.
Lebih lanjut Rektor menyampaikan terdapat beberapa bahasan yang akan didiskusikan dalam workshop ini, diantaranya sekilas tentang peran dan tantangan UGM, target yang ingin dicapai Universitas, arah untuk mewujudkan, kemudian cara untuk mewujudkan sasaran tersebut dengan melihat arah kebijakan umum dan rencana induk kampus. Sedangkan goal kegiatan ini adalah untuk mewujudkan sinergi dan harmonisasi program lompatan menuju UGM yang bereputasi global berbasis inovasi dan socio enterpreneurship.
“Kami yakin Ibu Bapak yang lenggah disini adalah unggulan dari fakultas masing-masing. Sehingga disini untuk membangun sinergi dan membangun harmonisasi untuk menyusun program yang bersinergi bersama. Yang diharapkan dapat menjadi kunci kemenangan Indonesia di abad emas nanti. Mahasiswa yang saat ini kita bimbing konon akan menjadi penggerak Indonesia di abad emas tahun 2030-2050.” lanjut Rektor.
Rektor mengungkapkan bahwa ALMP ini bertujuan untuk memfasilitasi dan mendorong yang ingin dicapai bersama, yaitu perubahan mindset dan attitude yang sesuai dengan PTNBH, sesuai dengan standar kualitas prima. Selanjutnya Rektor menekankan pentingnya pembetukan karakter kepemimpinan. Karakter kepemimpinan socio enterpreneur perlu dipahami bersama karena saat ini kita mulai mengalami perubahan, dari budaya birokrasi menjadi budaya produktif dan budaya melayani.
“Yang penting adalah perubahan mindset sebagai PTN BH. Salah satu karakter socio enterpreneur adalah mengutamakan layanan, bukan minta dilayani. Karakter socio enterpreneur lainnya adalah berani mengambil resiko dan peluang tetapi yang terukur. Artinya harus mampu mengukur juga sehingga kita bisa menyusun strategi dan mitigasi, mengidentifikasi peluang untuk kepentingan yang lebih berarti lagi. Ini salah satu contoh kemampuan mengambil resiko dan memanfaatkan peluang yang terukur. Kemudian kemampuan untuk melakukan inovasi. UGM telah banyak melakukan inovasi. Yang selanjutnya perlu dilakukan adalah mensinergikan lintas disiplin inovasi tersebut dan kemampuan untuk menginisiasi perubahan.”tutur beliau.
Selain itu terus menjamin bahwa pelayanan yang diciptakan berorientasi melayani dengan standar yang berkualitas prima, dan memiliki komitmen serta kemampuan untuk mengembangkan SDM.
“Kita susun bersama strategi visioner untuk melakukan lompatan bersama. Dengan workshop ini diharapkan akan ada persepsi dan pemahaman bersama yang sinergis dan harmonis atas misi, visi dan nilai-nilai UGM, dan atas tantangan dan dinamika lingkungan serta tuntutan pemangku kepentingan. Kemudian kita juga berharap output-nya adalah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kepemimpinan dalam mengelola perubahan. Diharapkan dengan dua hari ini kita dapat mengelola perubahan bersama dan terwujudnya komunikasi serta saling berbagi antar unit sehingga langkah kita menjadi efektif. Kita juga harus melihat posisi UGM dengan lingkungan luar. UGM memiliki standing position sehingga apa yang dilakukan UGM tidak akan lepas dengan situasi dan kondisi global dan nasional. Inovasi menjadi salah satu kata kunci dalam melompat.” lanjut Rektor.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Gadjah Mada, Rektor, Wakil Rektor, serta pimpinan unit kerja di lingkungan Kantor Pusat sebagai tim pendukung yang akan membantu menindaklanjuti keputusan yang dihasilkan. Untuk mencapai tujuan dan output yang diinginkan, kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop dan dialog interaktif.
Academics Leadership Management Programme (ALMP) 2016 diharapkan dapat membentuk aligment sinergi antar Fakultas dan dengan Universitas, membentuk kesamaan pemahaman terhadap visi Universitas, tantangan, tuntutan pemangku kepentingan dan dinamika perkembangan lingkungan. Selain itu, kegiatan Academics Leadership Management Programme (ALMP) ini diharapkan menjadi langkah awal pemetaan kebutuhan internal, strategi, dan terobosan yang diperlukan yang perlu disinergikan bersama dengan seluruh komponen yang ada di Universitas Gadjah Mada. (DSDM/Rima-Evi)