Yogyakarta – Menutup tahun 2015, Universitas Gadjah Mada kembali melaksanakan penyerahan SK CPNS kepada 36 CPNS UGM yang terdiri dari 3 SK CPNS bagi dosen dan 36 SK CPNS bagi Tenaga Kependidikan. Penyerahan SK CPNS ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip, HE di Ruang Multimedia Gedung Rektorat pada hari Kamis, 31 Desember 2015.
Penyerahan 36 SK CPNS bagi peserta K2 ini merupakan penyerahan tahap ke tujuh, sehingga total SK CPNS Kategori 2 yang sudah diterima UGM sebanyak 430 SK. Dari 36 SK untuk K2 yang diserahkan, 3 SK diberikan kepada Dosen dan 33 SK untuk Tenaga Kependidikan.
Ketiga Dosen penerima SK seluruhnya berasal dari Sekolah Vokasi. Sedangkan 33 Tenaga Kependidikan penerima SK berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (15 orang), Fakultas Kedokteran (8 orang), Sekolah Vokasi (1 orang), Fakultas ISIPOL, Badan Penerbit dan Publikasi (Gama Press), Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (masing-masing 2 orang).
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip, HE mengatakan bahwa dengan diterimanya SK CPNS ini diharapkan tidak mengendurkan semangat juang dari para pegawai.
Kepada para penerima SK CPNS, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip, HE menyampaikan selamat datang dan selamat masuk dalam dunia PNS. Prof. Budi menyampaikan pesan kepada para penerima SK untuk dapat menjaga nama baik UGM dan terus meningkatkan produktivitas. Selain itu, UGM sekarang telah berubah menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum). Dengan status otonomi tertinggi dalam pengelolaan perguruan tinggi negeri, diharapkan produktivitas pegawai semakin tinggi.
“Tugas sebagai PNS, menuntut tanggung jawab yang besar. Sebagai pegawai negara, para PNS harus bekerja dengan maksimal untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu UGM sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, diharapkan produktivitasnya semakin meningkat. Jika produktivitasnya semakin meningkat, diharapkan kita akan mendapatkan insentif yang lebih baik dari keringat kita sendiri. Oleh karena itu kami mohon kesediaan oleh Bapak Ibu sekalian walaupun Bapak Ibu sekalian telah menjadi PNS yang pada zona aman sampai dengan pensiun, kita semakin meningkaat produktivitas dan kinerjanya.
Kami ingin meminta bantuan kepada Bapak Ibu sekalian untuk menyatakan bahwa walaupun kita ini PNS, kita mempunyai kinerja yang baik seperti yang kita inginkan. Menepis anggapan bahwa PNS itu tidak produktif, absen jam delapan pagi dan keluar jam empat sore.” pesan Prof. Budi dalam sambutannya.
Berbagai upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia terus dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada. Salah satunya ditargetkan setiap empat tahun sekali akan dilakukan penyegaran bagi pegawai untuk meningkatkan kemampuan kerja. Selain itu dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan sistem dan teknologi informasi. IT minded harus mulai dilekatkan. Terlebih saat ini sedang dibangun sistem yang mengintegrasikan antara SDM, Keuangan dan Akademik. Penggunaan sistem informasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja.
Di akhir sambutannya, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyokukarto, Dip, HE berharap bahwa seluruh civitas akademika di lingkup UGM mampu bahu-membahu, dan bekerja keras untuk menyukseskan cita-cita yang sedang dijalankan oleh UGM dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan masyarakat.
Selanjutnya disampaikan pengarahan dari Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UGM, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin. Dalam pengarahannya, Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UGM berpesan agar tujuan bekerja jangan berhenti pada menjadi PNS, tetapi pegawai harus terus berkarya dan meningkatkan prestasi dalam mendukung UGM hebat. Beliau berpesan agar pegawai harus bekerja dengan baik, bekerja cerdas untuk mendukung tujuan yang akan dicapai.
Dalam pengarahannya Dr. Ratminto mengatakan sesuai dengan SK yang diterima saat ini adalah CPNS. Untuk C nya dihapus, pegawai harus ikut prajabatan dan tes kesehatan. Selain itu, penilaian sebagai CPNS itu minimal baik. Jika review atas kinerja selama menjadi CPNS ini tidak baik, maka dipersilahkan untuk mencari kesempatan kerja di tempat lain.
Terdapat tiga syarat yang harus dilalui dari CPNS menuju PNS, yaitu sehat, mengikuti prajab, serta kinerja dan integrasi baik. Ditunjukkan dengan perilaku dan disiplin. Disiplin ini sampai sekarang sistemnya masih menggunakan presensi. Oleh karena itu Dr. Ratminto mengajak untuk bersama-sama menjaga kedisiplinan dalam presensi.
“Kadang-kadang beberapa jabatan tertentu itu merasa bukan bagian dari PNS. Padahal jika dibaca SKnya itu PNS diawali dengan CPNS juga. Sehingga hukuman disiplin PNS itu juga akan dikenakan juga pada CPNS itu. Bukan hanya dosen tetapi juga jabatan fungsional tertentu lainnya seperti peneliti, arsiparis dan lainnya. Dan jika Bapak Ibu membaca PP 53 tentang Disiplin PNS, terkait dengan jam kerja dapat diakumulasikan. Jika akumulasikan dan genap sekian hari, itu dapat diklasifikasikan sebagai pelanggaran kedisiplinan. Bisa dikeluarkan hanya karena banyak meninggalkan instansi atau bolos. Oleh karena itu marilah sama-sama kita jaga, karena aturan telah mengatakan seperti itu” ujar Dr. Ratminto.
Selain itu dari segi etika kita diajarkan untuk memberikan hak orang lain sesuai dengan hak masing-masing, termasuk hak instansi. CPNS memiliki kewajiban bekerja di kantor 37,5 jam per minggu.
“Sehingga Bapak Ibu menerima gaji setiap bulan karena bekerja selama 37,5 jam per minggu. Kalau kurang dari sisi norma dan agama, berarti Bapak/Ibu mengambil hak pemerintah. Korupsi sebenarnya, meskipun hanya “korupsi waktu” tambah beliau.
Selain itu Dr. Ratminto juga mengingatkan agar pegawai bangga sebagai pegawai UGM karena UGM adalah salah satu universitas terbaik. Hasil dari rapat pimpinan menyatakan bahwa ke depan UGM akan dikembangkan semakin baik. UGM siap bersaing di kancah global.
Terlebih lagi tahun 2016 telah dicanangkan sebagai tahun pengembangan SDM UGM. Tahun SDM artinya SDM akan diperkuat dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kompetensi lebih baik dan lebih maju. UGM telah merancang skema insentif, tidak hanya finansial tetapi juga non finansial seperti kesempatan untuk mengikuti seminar-seminar ke luar negeri, hingga program magang dalam skala internasional. Tidak hanya untuk dosen, akan tetapi juga bagi Tenaga Kependidikan. Semua berhak asalkan memenuhi syarat, misalnya kemampuan bahasa inggris. SDM memfasilitasi salah satunya melalui ruang Learning and Development Center, sebagai ruang belajar dan pengembangan bagi pegawai UGM. Learning and Development Center dilengkapi dengan laboratorium bahasa, dan juga ruang audio. Penyelenggaraan diklat regular juga difasilitasi melalui Direktorat SDM. Semua ini dilakukan untuk kepentingan pengembangan pegawai UGM. UGM juga bekerjasama dengan LPDP, untuk menyediakan kuota beasiswa bagi dosen dan Tenaga Kependidikan.
Di akhir sambutannya, Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UGM berharap seluruh pegawai dapat mewujudkan rasa syukur dengan meningkatkan kinerjanya, bekerja lebih keras lagi, lebih cerdas lagi dan meningkatkan kedisiplinan.
“InsyaAllah Bapak Ibu bekerja di UGM itu prospektif dan bagus. Kemudian mari kita bersama-sama bersyukur, tingkatkan lagi kinerja kita, dedikasi kita, disiplin, Disiplin itu pertama terkait dengan waktu, kedua penggunaan kartu identitas pegawai yang ke depan akan difungsikan multifungsi.”
Selain itu Dr. Ratminto berpesan agar pegawai berhati-hati dalam menjaga amanah, khususnya rahasia jabatan. Bukan hanya melalui perkataan, postingan, akan tetapi juga status di media sosial. Jika terdapat permasalahan, aspirasi atau menyampaikan masukan, pegawai dapat langsung konsultasi ke kantor Direktorat SDM, atau menyampaikan melalui SIAP (Sistem Informasi Aspirasi Publik) UGM. (Dit.SDM/Rima)