Yogyakarta – Kepala Pusat Inovasi dan Kajian Akademik UGM, Dr. Hatma Suryatmojo secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Ekosistem Pembelajaran Inovatif bagi Dosen Muda UGM pada tanggal 2 Oktober 2018 bertempat di Ruang Bulaksumur, Gadjah Mada University Club. “Pelatihan ini merupakan pelatihan yang baik untuk dosen baru UGM yang bertujuan untuk mengenalkan proses pembelajaran yang tidak monoton kepada mahasiswa, dan diharapkan dapat menghasilkan proses pembelajaran yang lebih efektif,” ungkap Dr. Hatma Suryatmojo.
Kegiatan Pelatihan Ekosistem Pembelajaran Inovatif dilaksanakan selama 6 hari secara bertahap, yakni mulai tanggal 2 – 4 Oktober 2018 dan tanggal 10 – 12 Oktober 2018. Kegiatan pada hari pertama, kedua dan ketiga menggunakan kelas besar dengan metode pembelajaran kuliah dan diskusi, sementara kegiatan di hari keempat dibagi ke dalam kelas-kelas sesuai dengan klaster masing-masing. Pada hari kelima peserta melakukan simulasi pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan materi yang telah diperoleh selama pelatihan, dan ditutup dengan post test pada hari keenam.
Diklat Ekosistem Pembelajaran Inovatif bagi Dosen Muda UGM ini terselenggara atas kerja sama Direktorat Sumber Daya Manusia UGM dengan Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA UGM). Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada dosen muda agar mampu menjadi pengajar yang lebih komunikatif dan inovatif kepada mahasiswa. Materi pelatihan difokuskan pada perkembangan paradigma pembelajaran dan teknologi, sehingga dengan metode pembelajaran yang lebih inovatif tersebut dapat dihasilkan lulusan yang lebih maju dan unggul.
Peserta memberikan apresiasi yang baik atas pelaksanaan Pelatihan Ekosistem Pembelajaran Inovatif, salah satunya adalah dosen muda dari Fakultas Hukum. Beliau menyampaikan pendapat bahwa pelatihan ini merupakan pelatihan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi dosen baru untuk improvisasi teknik pengajaran yang sesuai perkembangan jaman dan teknologi. “Diklat ini menurut saya penting bagi dosen muda dan materinya juga cukup baik karena membuka wawasan kami akan metode pengajaran yang lebih bersahabat dan komunikatif kepada mahasiswa, materi per klaster juga sudah cukup baik. Untuk masalah penugasan juga saya rasa tidak ada masalah,” pungkasnya. (Monica/SDM)