Yogyakarta – Untuk pertama kalinya Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi Dosen Tetap Non-PNS UGM. Diklat Prajabatan bagi calon dosen Universitas Gadjah Mada ini diharapkan mampu memberikan bekal kepada para dosen baru tentang arah kebijakan umum, visi, misi dan nilai organisasi UGM, maupun pemahaman tugas dan kewajiban Tridharma seorang dosen UGM. Melalui kegiatan ini diharapkan dosen baru dapat menjalankan tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat meraih karier di dunia akademik dengan baik. Pembekalan nilai-nilai ke-UGM-an pada awal karier dosen diharapkan dapat membentuk pemimpin ilmu yang menginspirasi perubahan dan berkarakter UGM.
Kegiatan diikuti oleh 141 Dosen baru UGM yang direkrut pada pertengahan tahun 2016. Kegiatan diselenggarakan selama 5 hari di tiga tempat yang berbeda. Pada hari pertama sampai dengan hari ketiga, kegiatan dilaksanakan di hotel. Selanjutnya pada hari keempat dilaksanakan di Wanagama dan pada hari kelima kegiatan dilaksanakan di Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM (PIAT). Pelaksanaan kegiatan di Wanagama dan PIAT dimaksudkan agar para dosen baru mengenal pusat-pusat pembelajaran yang dikembangkan UGM di luar wilayah kampus.
Dimulainya kegiatan Prajabatan ditandai dengan penyematan ID-Card Pegawai UGM secara simbolik oleh Rektor dan Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia kepada perwakilan peserta Diklat Prajabatan. Dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak belajar oleh wakil peserta diikuti oleh seluruh peserta. Kontrak belajar ini diperlukan agar Calon Dosen memberikan komitmen penuh pada proses pembelajaran sehingga tujuan diselenggarakannya pendidikan dan pelatihan prajabatan dapat tercapai dengan baik.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip. HE. Acara dilanjutkan paparan Arah Kebijakan Umum UGM oleh Rektor UGM, Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. Dalam paparannya, Rektor mengingatkan bahwa Indonesia tidak bisa hidup dalam lamunannya sendiri. Perkembangan dunia mau tidak mau turut mempengaruhi kehidupan kita. Dalam membangun Negara, Universitas menjadi salah satu pendorong. UGM adalah universitas nasional yang merupakan simbol kedaulatan dan lompatan.
“Perkembangan suatu negara akan melompat jika perkembangan IPTEKS-nya juga Sumber Daya Manusia-nya maju, dan itu kuncinya di Universitas. Meskipun bukan satu-satunya kunci, tetapi kunci utama. Kalau universitas-nya maju, pasti negara-nya maju, demikian pula SDM dan daya saingnya, unggul dan bisa bekerjasama dengan industri.” ungkap Rektor mengawali paparannya.
“Universitas adalah lokomotif pendorong kemajuan. Maka setiap ada negara merdeka, pasti punya universitas nasional. Setelah 70 tahun merdeka, Indonesia belum sepenuhnya berdaulat karena globalisasi. Bagaimana merebutnya? Indonesia bisa mengejar dan melompat jauh jika IPTEKS dan SDM-nya bisa melompat maju jauh, dan kuncinya ada di Universitas. Dan UGM adalah universitas nasional yang merupakan simbol kedaulatan dan lompatan.” sambung beliau.
Tantangan lain yang dihadapi adalah tentang status UGM sebagai PTN BH. UGM melalui Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2013 ditetapkan sebagai PTN BH. Perubahan ini juga diikuti dengan gejolak, karena penetapan itu merombak kemapanan UGM yang sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun. Statuta UGM merombak UGM sebagai PTN BH, artinya ada otonomi akademik dan non akademik. Sehingga pada tahun 2014, UGM melakukan reorientasi akademik. Perubahan tersebut tidak mudah, karena harus mengubah sesuatu yang sebelumnya sudah mapan. Perubahan lain adalah pada penguatan laboratorium. Untuk bergerak maju kuncinya adalah di laboratorium karena UGM adalah research university, bukan teaching university.
“Berbagai perubahan dilakukan, mungkin setiap individu yang ada di UGM akan mengalami tidak bisa nyaman senyaman dulu. Tapi saat inilah golden time-nya kalau kita ingin berubah.” ungkap Rektor mengakhiri paparannya.
Diklat Prajabatan bagi calon dosen Universitas Gadjah Mada ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dalam bentuk pemaparan dan diskusi topik-topik tertentu di dalam kelas, dengan minitrip pada hari ke-4 dan ke-5. Materi diberikan oleh sejumlah narasumber handal yang berkompeten di bidangnya seperti Dr. Heri Santoso, S.S., M.Hum.; Drs. Gugup Kismono, M.B.A., Ph.D.; Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, MBA.; drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D.; Dr. Tarcisius Hani Handoko, M.B.A.; Prof. Dr. Umar Anggara Jenie, M.Sc., Apt.; Dr. Pujo Semedi; Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D.; Prof. Dr. Djamaludin Ancok; Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA; Dr. Deendarliyanto, S.T., M.Eng.; Widodo, S.P., M.Sc.,Ph.D.; Prof. Tri Widodo, M.Ec.Dev., Ph.D.; Dr. Abdurakhman, S.Si., M.Si.; Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc.; Dr. Hargo Utomo, M.B.A.; Oka Karyanto, SP. M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Irfan Priambodo.
Pada hari pertama disampaikan beberapa paparan dan diskusi tentang mengapa memilih menjadi dosen UGM, dan dilanjutkan dengan topik lain tentang kelembagaan UGM. Hari kedua, mengangkat topik tentang etika keilmuan dan pengembangan kapasitas akademik. Pada hari ketiga, topik yang diberikan terkait dengan pengembangan kapasitas riset dan pengembangan jejaring. Kegiatan pada hari keempat dilaksanakan di Wanagama dalam bentuk mini trip, yang dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi tentang sinergi antara riset dengan pemberdayaan masyarakat, dan peran dosen dalam pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan kegiatan hari terakhir mengangkat topik Pembangunan Karakter yang dilaksanakan di Pusat Inovasi Agro Teknologi UGM dalam bentuk pemaparan, permainan dan outbond yang bertujuan untuk membentuk karakter Calon Dosen UGM agar menginspirasi perubahan dan menjadi sarana keakraban dosen baru UGM lintas disiplin. Pada akhir kegiatan, peserta menjalani sesi ujian Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan sebagai salah satu syarat kelulusan.
Kegiatan ditutup oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia UGM, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip. HE. Dalam sambutan penutupan, Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip. HE menyampaikan pesan agar para Dosen baru dapat mengemban tugas Tridharma Perguruan Tinggi dengan baik dan memberikan kontribusi optimal bagi UGM dan Indonesia.
“Setelah mengikuti Prajab selama lima hari ini dan mendapat berbagai bekal ilmu, harapan kami Saudara dapat mengemban tugas Tridharma dengan baik dan memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi UGM dan bangsa Indonesia.” pesan Prof. Dr. Ir. Budi Santoso Wignyosukarto, Dip. HE. (Dit SDM/Evi/Rima)
Materi Diklat Prajabatan Bagi Dosen Baru Universitas Gadjah Mada