![](https://sdm.ugm.ac.id/web/wp-content/uploads/2020/02/bing-766x510.png)
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Universitas Gadjah Mada menjadi universitas berkelas dunia, Direktorat SDM UGM menyelenggarakan program Intensive English Program. Pada tahun ini, kegiatan Intensive English Program diikuti oleh Tenaga Kependidikan yang berasal dari berbagai Fakultas. Kegiatan pelatihan ini dikhususkan bagi tenaga kependidikan yang merupakan ujung tombak pelayanan di universitas. Sehingga, tenaga kependidikan dituntut untuk dapat berbahas Inggris minimal tingkat dasar.
Intensive English Program dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari 2020 hingga 13 April 2020 yang dilaksanakan dalam 18 kali pertemuan dengan jadwal pertemuan dua kali dalam seminggu, yakni setiap hari Senin dan Rabu. Pembukaan pelatihan oleh Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia UGM, Paminto Adhi, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, ditegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk komitmen SDM dalam meningkatkan kapasitas tenaga kependidikan UGM terutama keterampilan dalam berbahasa Inggris, sehingga nantinya dapat dipraktekkan dalam kegiatan sehari-hari di unit kerja masing-masing.
Pelaksanaan pelatihan bahasa Inggris ini dibagi menjadi dua kelas tingkatan yaitu kelas beginner dan kelas intermediate. Pembagian kelas ini berdasarkan kemampuan peserta yang dilihat dari hasil placement test yang telah diselenggarakan pada hari Selasa, 4 Februari 2020. Berdasarkan hasil placement test, sebanyak 19 orang masuk kelas beginner dan sebanyak 19 orang masuk kelas intermediate.
Seperti pada tahun sebelum-sebelumnya, tim pengajar pelatihan bahasa Inggris berasal dari Sekolah Vokasi UGM yaitu Ahmad Mu’am, S.S., M.Sc., Supriyono, S.S., M.A., Nabilla Kusuma Vardani, S.I.P., M.A., Dr. Endang Soelistyowati, S.Pd., M.Pd.. Sistem yang dipakai dalam pelatihan ini adalah sistem pembelajaran aktif, peserta dituntut untuk berpartisipasi aktif di dalam kelas sehingga peserta dapat terbiasa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Sedangkan metode yang dipakai adalah listening, speaking dan writing. Harapannya, setelah selesai mengikuti pelatihan bahasa Inggris ini, peserta dapat menerapkan hasil pelatihan di unit kerja masing-masing, serta memacu semangat tenaga kependidikan yang lain untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. (Elma/DSDM)