Yogyakarta – Sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 68 Tahun 2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan di Lingkungan Kemenristekdikti, UGM melakukan analisis beban kerja bagi lebih dari 3.500 tenaga kependidikan. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memperoleh informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja, serta sebagai salah satu upaya untuk mendukung reformasi birokrasi.
Analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis dalam empat tahap kegiatan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, penelaahan hasil olahan data, dan penetapan hasil analisis beban kerja. Untuk saat ini, kegiatan telah mencapai tahap pengolahan data dan persiapan untuk masuk ke tahap penelaahan hasil olahan data/verifikasi. Sebagai media untuk memantau, mengevaluasi serta menyamakan persepsi dalam proses verifikasi data, Direktorat Sumber Daya Manusia UGM melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi dengan mengundang Tim Analisis Beban Kerja Unit Kerja pada hari Jumat, 11 Mei 2018 di Balai Senat UGM.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan capaian pengolahan data aktivitas harian Tenaga Kependidikan yang telah dilaksanakan selama satu bulan dan pentingnya tahap verifikasi data.
“Apabila verifikasi dilakukan dengan baik, maka akan diketahui indeks beban kerja secara riil apakah jumlah tenaga kependidikan di bidang tertentu sesuai, kurang, atau berlebih. Nantinya hasil verifikasi tersebut akan dijadikan basis dalam pembuatan kebijakan selanjutnya terkait manajemen sumber daya manusia,” ungkap Prof. Dr. Ir Bambang Agus Kironoto.
Selanjutnya, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin selaku Direktur SDM memaparkan teknik pengolahan dan verifikasi beban kerja.
“Berdasarkan hasil rekap sementara, indeks beban kerja fakultas/sekolah pada 3 minggu pertama cenderung fluktuatif. Pada minggu pertama rata-rata indeks beban kerja cukup tinggi kemudian menurun pada minggu kedua dan kembali naik di minggu ketiga. Kemudian, Indeks beban kerja KPTU cenderung naik dari minggu pertama ke minggu kedua,” tutur Dr. Ratminto, M.Pol.Admin.
Pada akhir sesi diskusi, Dr. Ratminto, M.Pol.Admin menyampaikan bahwa tim analisis beban kerja di setiap Unit Kerja dipersilakan untuk melakukan penelaahan data dengan menggunakan pendekatan dan metode verifikasi yang sesuai, guna mendapatkan data yang akurat dan merepresentasikan beban kerja riil tenaga kependidikan. (DSDM/Myrra)