Di dunia yang semakin berkembang saat ini, tuntutan inovasi dalam berbagai aspek sangat dibutuhkan. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Sebagai perguruan tinggi nasional yang berkelas dunia, Universitas Gadjah Mada juga dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi dalam bidang pendidikan. Salah satunya inovasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh para dosen.
Untuk mewujudkan pembelajaran yang inovatif, Direktorat Sumber Daya Manusia bekerja sama dengan Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada, menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Ekosistem Pembelajaran Inovatif (EPI). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 13 April 2019 dan diikuti oleh 103 dosen muda Universitas Gadjah Mada.
“Mengajar saat ini menjadi sulit karena tidak hanya transfer knowledge, tetapi juga bagaimana menjadi pengajar yang baik dan tidak membosankan bagi mahasiswa,” ungkap Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia, Dr. Drs. Ratminto, M.Pol.Admin dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan EPI. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya kegiatan ini, para dosen muda dapat menjadi mitra pembelajar yang baik bagi mahasiswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dimana pembelajaran didukung dengan memanfaatkan teknologi dan dengan memperhatikan profil mahasiswa sesuai dengan era yang sedang berlangsung. Sehingga nantinya para mahasiswa dapat menjadi lulusan Universitas Gadjah Mada yang unggul.
Pelatihan EPI ini dilaksanakan dengan memberikan materi dan juga praktek yang diberikan oleh narasumber yang berasal dari dosen-dosen UGM. Pada hari pertama dan ketiga, para peserta diajak untuk belajar dan berdiskusi yang dilakukan di kelas besar yang bertempat di University Club UGM. Kemudian di hari kedua, peserta melakukan pelatihan secara online di unit kerja masing-masing dan pada hari keempat dan kelima, peserta melakukan simulasi pembelajaran di dalam kelas yang telah dibagi per klaster yang bertempat di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Pada hari terakhir, peserta akan melakukan ujian dari hasil selama pelatihan yang dilakukan secara online.
Apresiasi terhadap pelatihan ini datang dari para peserta. Salah satunya Happy, salah seorang dosen dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawaatan (FKKMK). Beliau mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, karena menambah pengalaman dan pengetahuan baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pengajaran sehari-hari. Misalnya kegiatan kolaborasi penelitian yang dilakukan lintas fakultas. Tentunya beliau berharap pelatihan ini dapat terus berlanjut, dan jika memungkinkan dilakukan lebih banyak praktek dibanding sebelumnya. (Elma/DSDM)