Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dilaksanakan di Hall C Grha Sabha Pramana Lantai 1 Sayap Barat pada tanggal 21 Desember 2023 yang diikuti oleh 100 orang peserta dari seluruh unit kerja di Universitas Gadjah Mada (UGM). Direktur Sumber Daya Manusia UGM Prof. Suadi, S.Pi., M.Agr.Sc., Ph.D. dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi perhatian semua instansi karena cukup banyak persoalan-persoalan keselamatan kerja yang terjadi.. Dapat dibayangkan seperti cerita fenomena gunung es, di atas kelihatan kecil tapi sesungguhnya dampaknya besar sekali. Dengan pelatihan ini kita dapat belajar bersama-sama tentang prinsip dan praktek K3 dengan sebaik-baiknya. Harapan kita semua dapat bekerja dengan sehat aman dan nyaman.”
Materi pertama disampaikan oleh Ana Christalina Suriwati Suryorini, S.T., M.T. beliau adalah Kepala Sub Bidang Koordinator Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Dalam paparannya beliau menyampaikan Dasar Hukum Pelaksanaan Program K3, Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja, Jaminan Keselamatan Kerja, Alat Pelindung Diri (APD), Rambu K3 dan Manfaat Rambu K3. Di akhir paparannya beliau menjelaskan cakupan Program K3.
Pada sesi kedua, Materi Kesehatan dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) disampaikan oleh dr. Yuniantika, MPH dari Gadjah Mada Medical Center (GMC). Di awal paparannya beliau menyampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain beban kerja, kapasitas kerja dan lingkungan kerja. GMC selama ini telah melakukan Medical Check Pegawai yaitu Pre-employment Medical Check Up dan Regular Medical Check Up serta layanan pemeriksaan Kesehatan Mental.
Materi PPGD disampaikan mengenai 5 hal tindakan pertolongan terkait pingsan/gangguan kesadaran, bantuan hidup dasar (BHD), penanganan luka & patah tulang, triase, serta evakuasi/pemindahan pasien. Triase merupakan tindakan/proses yang umum digunakan dalam pertolongan korban yang banyak dan melakukan penilaian penderita, menandainya dan memindahkan penderita ke lokasi perawatan yang sudah ditentukan. Pada akhir sesi para peserta membentuk kelompok dilanjutkan melakukan praktik dan simulasi dalam masing-masing pot yaitu Bantuan Hidup Dasar, P3K, Triase dan Teknik dan Evakuasi Korban.
Peserta pelatihan mengikuti dengan antusias terutama ketika praktik, mereka mencatat setiap arahan dari instruktur sehingga apabila ada kejadian terkait K3 di unit kerjanya bisa langsung terselesaikan dengan baik. Salah seorang peserta menyampaikan bahwa banyak mendapatkan ilmu baru baik materi maupun praktik, materi disampaikan secara sistematis dan tidak bertele-tele dan praktiknya sangat menyenangkan. Peserta yang lain memberikan testimoni bahwa kegiatan pelatihan K3 sangat bagus dan bermanfaat bagi seluruh warga UGM. Setelah mengikuti pelatihan K3 semoga bisa mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan oleh para narasumber (UGM/Adi).