Yogyakarta – Manajemen kinerja merupakan proses sistematis dan berkelanjutan mulai dari perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantauan dan pembinaan kinerja, penilaian kinerja, serta tindak lanjut hasil penilaian kinerja. Tujuan dari Manajemen Kinerja adalah untuk menyelaraskan antara kinerja organisasi dengan kinerja individu agar segenap komponen bergerak selaras untuk mencapai tujuan organisasi. Guna mendukung implementasi Manajemen Kinerja Pegawai di lingkungan UGM, telah dikembangkan Aplikasi PERFORMA+ UGM. Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. pada kegiatan Peluncuran dan Sosialisasi Manajemen Kinerja Pegawai dan Aplikasi PERFORMA+ UGM secara luring di Auditorium Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM,Gedung Pusat Pembelajaran Lantai 8 dan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan YouTube Direktorat SDM UGM pada Rabu, 27 Oktober 2021.
Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara Peluncuran dan Sosialisasi Manajemen Kinerja Pegawai dan Performa+ UGM. Melalui sambutannya, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto menyampaikan bahwa Aplikasi PERFORMA+ UGM ini diharapkan mampu mempermudah dan mendorong pegawai UGM untuk memiliki kinerja yang lebih efektif dan efisien dalam mendukung pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi serta dapat menjadi dasar dalam mewujudkan sistem insentif atau penghargaan kinerja pegawai yang lebih baik. Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto juga memberikan apresiasi kepada Direktorat SDM yang sudah berupaya keras untuk mengembangkan skema baru Manajemen Kinerja Pegawai di UGM.
Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), yakni Devi Anantha, S.E. selaku Asisten Deputi Manajemen Kinerja dan Kesejahteraan SDM Aparatur menyampaikan bahwa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS yang sudah mulai diterapkan pada tahun 2021 dan akan memberikan beberapa manfaat diantaranya, manajemen karier yang berbasis kinerja, kinerja menjadi pertimbangan dalam penempatan talent, serta dapat menjadi instrumen untuk mendesain insentif kinerja dan sistem reward yang lebih baik dan objektif.
Dr. Ratminto, M.Pol, Admin., Direktur Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada, menuturkan konteks, momentum, dan substansi perubahan yang sedang dilakukan terkait penerapan manajemen kinerja. Sistem manajemen kinerja lebih terkait langsung dengan visi, misi, dan tata nilai organisasi yang kemudian diuturunkan kebawah sampai pada Key Performance Indicator (KPI) yang berjenjang, mulai dari KPI organisasi, KPI unit kerja, dan KPI Individu. “Sehingga kinerja individu akan berkaitan langsung dengan kinerja sub unit maupun unit dan kinerja sub unit atau unit dapat mensupport kinerja organisasi,” jelas Dr. Ratminto, M.Pol, Admin. (DSDM/Hafiz)