Yogyakarta – Guru besar pemikir bangsa, guru besar pemikir negara! Begitulah semangat luar biasa dari fungsi seorang guru besar. Kontribusi guru besar sangatlah penting bagi institusi maupun negara. Untuk itu, setiap universitas di Indonesia ini dipacu untuk terus mendukung penambahan jumlah guru besar dalam setiap tahap dan proses, tak terkecuali di Universitas Gadjah Mada. Dalam rangka percepatan pencapaian jabatan fungsional guru besar di UGM, Direktorat Sumber Daya Manusia UGM menyelenggarakan sarasehan jenjang karir bagi dosen pada tanggal 21 Agustus 2018, bertempat di Balai Senat UGM.
Acara yang dihadiri oleh 119 dosen ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto selaku Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto menyampaikan perlunya percepatan proses pencapaian jabatan guru besar serta penambahan jumlah guru besar di lingkungan UGM.
“Salah satu upaya percepatan guru besar yaitu dengan mempermudah proses administrasi seperti memfasilitasi sistem/aplikasi Penilaian Angka Kredit (PAK) berbasis web, yang memerlukan sinkronisasi data Simaster dan Prisma. Hal ini diharapkan dapat mempersingkat proses administrasi kenaikan jabatan menjadi guru besar.” tutur Bapak Wakil Rektor.
Selanjutnya, Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK(K) selaku Ketua Senat Akademik menyampaikan bahwa guru besar merupakan tujuan kenaikan jabatan yang paling puncak bagi seorang dosen. Selain itu, banyak kedudukan lain di universitas yang memerlukan peran guru besar sebagai academic leader maupun structural leader.
“Sebaiknya dosen tidak perlu ragu dalam mengusulkan apapun hasil karyanya guna memenuhi persyaratan menjadi guru besar. Dalam hal ini, Senat Akademik akan memfasilitasi dan membantu proses kenaikan jabatan menjadi guru besar” ungkap Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK(K).
Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog selaku ketua Dewan Guru Besar menambahkan bahwa institusi memerlukan guru besar untuk turut serta menjadi pemikir negara serta membesarkan nama institusi.
“Guru besar sangat diperlukan sebagai pemimpin profesional dan penjaga muruah universitas. Banyak guru besar yang ilmunya tidak ada yang meneruskan karena telah pensiun, padahal universitas menjadi maju karena ilmu yang dikembangkan oleh guru besar. Untuk itu, kami membutuhkan Bapak/Ibu Dosen untuk turut serta dalam memikirkan negara dan membesarkan nama Universitas Gadjah Mada” ungkap Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D., Psikolog.
Harapannya dengan adanya sarasehan tersebut, dosen lebih termotivasi untuk segera mengusulkan hasil karya maupun publikasinya dan mulai memproses administrasi pengajuan kenaikan jabatan untuk menjadi guru besar yang memiliki sumbangsih bagi kemajuan institusi maupun negara. (Myrra/DSDM)