Yogyakarta – Tiga pekan terakhir, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan UGM Academic Leaders Management Programme 2016. Kegiatan diikuti oleh Pimpinan Departemen dan Program Studi di lingkungan UGM. Pelaksanaan kegiatan terbagi dalam tiga tahap, angkatan pertama pada 18-19 Februari 2016, angkatan kedua pada 25-26 Februari 2016, dan angkatan ketiga pada 3-4 Maret 2016.
Sebagaimana disebutkan dalam Term of Reference kegiatan, Universitas Gadjah Mada adalah universitas perjuangan yang mendedikasikan dirinya bekerja untuk kemanusiaan dan pembangunan nasional. Misi yang diembannya adalah melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul serta bermanfaat bagi masyarakat. Kemanfaatan atau impak yang dilakukan melalui aktivitas tridharma merupakan titik tuju bagi semua unit yang ada di UGM.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Majelis Wali Amanat telah menetapkan Kebijakan Umum tahun 2012 – 2037 sebagai pedoman pokok pengelolaan universitas, dengan kebijakan-kebijakan dasar yang terdiri atas lima tahapan penting yang masing-masing mencakup periode waktu lima tahunan. Pada periode tahapan terakhir 2032 – 2037, UGM dimandatkan untuk menjadi universitas kelas dunia dengan karakter khas Indonesia. UGM diamanati untuk melakukan reverse innovation, yaitu melaksanakan aktivitas tridharma dengan pendekatan, proses dan ciri khas Indonesia namun memiliki impak yang melampaui batas-batas teritori nasional Indonesia. Secara khusus amanat tridharma yang diemban UGM pada tahapan akhir periode program 25 tahun ke depan adalah dalam bidang pendidikan: menjadi pemimpin perguruan tinggi berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila; dalam bidang penelitian: memimpin unggulan strategis yang khas Indonesia di kancah dunia; dan dalam bidang pengabdian kepada masyarakat: memimpin dalam inovasi sosial yang khas Indonesia di kancah dunia. Pelaksanaan mandat dan misi UGM memerlukan langkah-langkah strategik yang didukung oleh SDM yang profesional, infrastruktur yang memadai dan organisasi yang kuat. Dukungan tata kelola organisasi menjadi sangat penting. Peraturan MWA nomor 4/SK/MWA/2014 tentang Organisasi dan Tata Kelola UGM, serta Peraturan Rektor nomor 1/P/SK/HT/2015 dan diubah terakhir kali dengan Peraturan Rektor Universita GadjahMada nomor 1358/P/SK/HT/2015 yang memberikan pedoman pengelolaan organisasi yang memadai. Salah satu poin penting dalam OTK UGM tersebut adalah dorongan pengelolaan organisasi agar menjadi lebih terintegrasi dan mission-vision-value driven. Visi UGM telah ditetapkan dan tercantum dalam berbagai dokumen, baik di Statuta, Peraturan MWA, maupun Kebijakan Umum UGM. Visi tersebut harus menjadi pedoman dan pangkal bagi penetapan visi unit-unit yang ada di UGM.
Organisasi UGM memiliki kompleksitas yang tinggi. Fakultas dan sekolah memiliki keunikan masing-masing. Namun demikian, integrasi organisasional harus selalu ditingkatkan. Organisasi yang fragmented akan menjadi sumber pemborosan sumberdaya, terhambatnya sinergi dan optimalisasi kerja sama antar unit. Integrasi vertikal antara kantor pusat, fakultas, departemen, prodi, laboratorium, serta pusat studi harus diperkuat. Komunikasi dan koordinasi horisontal dan diagonal antar unit juga sangat penting untuk terus menerus diperbaiki.
Pembenahan struktur organisasional dan pengangkatan pejabat baru melalui proses seleksi merupakan momentum sangat penting bagi UGM untuk meningkatkan impak atas aktivitas tridharmanya. Guna memfasilitasi dan mendorong keefektifan yang lebih tinggi, diperlukan pengintegrasian vertikal, horisontal (dan diagonal) sesegera mungkin. Langkah konkrit dimulai dengan penyamaan persepsi, penyatuan pemahaman atas tantangan dan dinamika UGM ke depan serta respon organisasional dan fungsional yang sesuai. Cita-cita UGM tidak akan pernah terwujud tanpa langkah nyata yang lebih terarah dari semua unit, baik jangka panjang yang bersifat strategik maupun jangka pendek yang lebih mengarah pada quick win. Academics Leadership Management Programme dirancang untuk hal-hal tersebut.
Dalam pembukaan kegiatan, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D menyampaikan bahwa UGM harus bangkit dari lamunan.
“Mari kita renungkan bersama, posisi kita sama, kita semua setara dan sama dalam hal untuk berubah menuju kebaikan. Beberapa peneliti yang berhasil menghasilkan riset yang sangat strategik untuk membantu menyelesaikan masalah bangsa. Produk yang telah dihasilkan UGM diantaranya bidang kesehatan berupa ring jantung yang selama ini ketersediaannya masih impor yang harganya sangat mahal. Para peneliti UGM adalah peneliti yang tidak hidup dalam lamunannya. Kadang ada anggapan para peneliti hanya dipersepsikan untuk keperluan dengan peneliti, tesis, jurnal dan lainnya, namun saat ini kegiatan riset sudah mengarah pada produk-produk hilirisasi. Kenapa harus berubah? Kita harus membuktikan bahwa kita tidak melamun. UGM harus mengubah dengan membuat indikator dengan adanya produk-produk riset ataupun konsep pemikiran. Bisa saja konsep kita mampu mengalahkan dengan konsep-konsep yang sudah mendunia. UGM harus mampu memikirkan hal ini secara total demi perubahan yang terjadi” ungkap Ibu Rektor.
UGM Academics Leadership Management Programme dimaksudkan untuk memfasilitasi: (1) terbentuknya persepsi dan pemahaman yang sama atas misi-visi-nilai (Sharedness of mission, vision and value) UGM, tantangan dan dinamika lingkungan serta tuntutan pemangku kepentingan, (2) terbentuknya respon organisasional dan fungsional yang efektif dan terintegrasi dari seluruh unit UGM, (3) munculnya ide-ide inovatif yang kontributif (baik jangka panjang maupun yang bersifat quick win) bagi tercapainya kepemimpinan UGM di kancah dunia di masa depan, (4) meningkatnya kapabilitas kepemimpinan (terutama pada tingkat departemen dan program studi) dalam mengelola perubahan yang mengarah pada menguatnya diferensiasi departemen atau prodi, (5) peningkatan engagement pemimpin, (6) komunikasi antar unit sehingga muncul benih-benih yang kuat untuk peningkatan alignment dan sinergi vertikal, horisontal dan diagonal antar unit, dan (7) sharing berbagai isu penting tentang pengelolaan organisasi.
Output yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah (1) kesamaan pemahaman atas Visi UGM, tantangan dan dinamika lingkungan serta tuntutan pemangku kepentingan, (2) peningkatan kapabilitas dan manajerial Pimpinan Departemen atau Program Studi dalam merespon kebutuhan organisasional ke depan, (3) rumusan contoh strategic action baik jangka panjang maupun yang bersifat quick win Departemen atau Program Studi, dan (4) terbentuknya alignment sinergi antar unit.
Untuk mencapai tujuan dan output yang diinginkan, kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop dan diskusi interaktif. Setelah pembukaan dan penyampaian arah kebijakan umum UGM oleh Rektor, dilanjutkan penyampaian arah kebijakan pada masing-masing bidang dengan titik tolak Departemen dan Prodi sebagai Tulang Punggung oleh para Wakil Rektor. Paparan lain yang diberikan antara lain terkait Perencanaan dan Pengembangan Inovasi dan Internasionalisasi Akademik di Departemen dan Program Studi oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, WCU dan Akreditasi Internasional oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, serta Pengembangan Unit Berdasarkan Misi, Visi, dan Nilai oleh Pimpinan Fakultas.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dalam kelompok-kelompok kecil lintas unit kerja. Diskusi interaktif untuk membahas lebih detil isu-isu bidang kerja yang difasilitatori oleh pimpinan kantor pusat. Setelah peserta mengikuti paparan dan diskusi interaktif, pada sesi akhir peserta dikelompokkan menurut fakultas untuk mendiskusikan rumusan contoh strategic action baik jangka panjang maupun yang bersifat quick win Departemen atau Program Studi dan selanjutnya mempresentasikan rumusan tersebut. (Dit. SDM/Evi)
Berita terkait: