Yogyakarta – Diseminasi ilmu pengetahuan melalui pengajaran menjadi salah satu elemen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini, substansi saja tidak cukup untuk melakukan transfer knowledge namun juga bagaimana materi itu disampaikan. Proses delivery ilmu ini menjadi esensial karena berkaitan dengan sistem nilai tentang bagaimana seharusnya pembelajaran itu dimaknai. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Sumber Daya Manusia (SDM), Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) dan Direktorat Kemitraan, Alumni dan Urusan Internasional (DKUI) UGM menggelar training of trainer, ‘University Pedagogical Training’ bekerja sama dengan Finland University. Training pedagogi ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 – 14 Maret 2019 dan bertempat di Learning Center Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D secara resmi membuka pelaksanaan training dengan menyampaikan sambutan hangat pada dua narasumber utama yang, yakni Aino Aikas, Senior Lecturer dari University of Eastern Finland dan Mari Argillander, Key Account Manager dari Finland University. Menurut drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, Finland merupakan mitra strategis karena salah satu negara skandinavia tersebut mempunyai reputasi yang baik dan memiliki best practises yang bisa diaplikasikan sesuai dengan konteks UGM. Training ini juga merupakan bukti bahwa UGM tidak pernah berhenti berbenah meskipun telah mempunyai pengalaman selama bertahun-tahun dalam bidang pendidikan. Namun seperti yang disampaikan oleh drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, UGM tidak pernah menutup diri dan selalu memberikan ruang untuk perbaikan dan peningkatan.
“No matter of how experienced we are, there is always room for improvement”, tutur drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D
Selain itu, UGM juga menyadari bahwa peningkatan kapasitas merupakan hal yang harus terus dilakukan termasuk dengan menghadirkan kerjasama dari pihak eksternal. Sebab dengan adanya intervensi positif dari luar UGM, proses peningkatan kompetensi akan semakin kaya sehingga upaya untuk mencapai visi dan misi UGM akan semakin cepat terwujud. Terlebih, UGM sebagai simbol kebangsaan mempunyai tanggungjawab moral untuk mendiseminasi ilmu pengetahuan dan mengedukasi masyarakat.
Dalam sambutannya tersebut, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D mengapresiasi komitmen dari para peserta yakni dosen yang berasal dari berbagai Fakultas di UGM atas kesadarannya untuk meluangkan waktu dan menghadiri training. Ini merupakan salah satu bukti bahwa dosen sangat mementingkan pengembangan diri sebab peningkatan kapabilitas dosen akan sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran yang diterima oleh mahasiwa.
“I know you all are experts and practitioners in your own. The fact that you are dedicating your time today and the next couple of days signifies how you value the important of self development”, jelas Ibu Wakil Rektor.
Sebelum dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D, Kepala Bidang Kajian Akademik dari PIKA yakni Dr. Irwan Endrayanto, S.Si., M.Sc juga menyampaikan sambutan. Beliau menekankan bahwa Finland terkenal dengan keunggulannya dalam bidang pendidikan. Itulah sebabnya kolaborasi ini menjadi sangat esensial bagi UGM agar bisa mendapatkan input untuk bisa memperkaya khasanah proses pembelajaran bagi mahasiswa. Selain itu juga agar sistem pendidikan di Finland bisa diterapkan di Indonesia secara umum. Namun dengan karakteristik UGM yang khas, yakni jumlah mahasiswa yang mencapai ribuan dan berasal dari beragam fakultas, mengadopsi sistem pendidikan dan pembelajaran dari Finland merupakan tantangan tersendiri.
Salah satu narasumber yakni Mari Argillander, Key Account Manager dari Finland University menekankan bahwa dalam training ini harus ada mutual interaction di mana proses pembelajaran berlangsung dari dua arah. Mereka menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang besar dengan nilai-nilai yang menjadikan pendidikan sebagai hak dasar untuk setiap warga negara.
“We want to share and to learn from each other. Thus we really want to learn from you not only sharing our experiences. I believe we also have the same thought that no one should be left behind, that everybody should get an equal opportunity of education”, ungkap Mari Argillander.
Acara pembukaan yang dipandu oleh Sekretaris Direktorat Kemitraan, Alumni, dan Urusan Internasional (DKUI) UGM, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt. ini mendapat apresiasi dari peserta yang merupakan dosen dari berbagai Fakultas di UGM. (Nuri/DSDM)