Pada 27 Maret 2024, Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Gadjah Mada (DSDM UGM) menyelenggarakan Webinar: Keberagaman dan Inklusi di Lingkungan Akademis. Kegiatan webinar tersebut merupakan bagian akhir dari Webinar Series Edisi Maret 2024. Webinar Keberagaman dan Inklusi bertujuan untuk mempersiapkan para pegawai agar dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil untuk mendukung daya saing institusi. Webinar ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 954 Tenaga Kependidikan di lingkungan UGM.
Acara webinar dibuka oleh Kepala Subdirektorat Asesmen dan Pelatihan Erna Kartini, S.E., MBA. “UGM merupakan salah satu universitas terbesar di Indonesia yang memiliki lingkungan yang heterogen, berasal dari berbagai latar belakang budaya, etnis, ras, agama, dan identitas gender. Di tengah keberagaman ini, terdapat tantangan dan peluang yang signifikan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu. Kegiatan ini diselenggarakan guna mendukung pencapaian salah satu tujuan Renstra UGM tahun 2022-2027, yaitu pendidikan transdisiplin yang unggul, inovatif, inklusif, aplikatif) dan juga untuk meningkatkan salah satu kompetensi inti pegawai UGM yaitu inklusif”, ujarnya.
Narasumber dalam webinar adalah Dr. Ratna Noviani, M.Si., beliau merupakan staf pengajar di Sekolah Pascasarjana dan saat ini menjabat Ketua Program Magister Program Studi Magister Kajian Budaya dan Media Sekolah Pascasarjana UGM. Beliau menyampaikan bahwa UGM merupakan penyedia layanan pendidikan akademik yang dalam praktiknya sehari-hari berhadapan dengan elemen-elemen yang bersifat majemuk. Dalam konteks kehidupan akademik, keberagaman dapat kita lihat atau kita praktikkan setiap hari. Mahasiswa UGM juga punya latar belakang yang berbeda-beda (multikulturalisme budaya). Beliau juga menyampaikan perbedaan identitas di Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika diharapkan dapat selalu kompak bekerja bersama sama, jangan sampai identitas tertentu termarginalkan dan mengalami diskriminasi.
Kesetaraan Hak Asasi Manusia telah diakui PBB “all human beings are born free and equal in dignity and rights” dan undang undang menjamin untuk bersikap inklusif. Masyarakat inklusif adalah masyarakat yang mengesampingkan perbedaan, memastikan inklusi dan kesetaraan kesempatan bagi seluruh anggota masyarakat. Semua orang mendapatkan peluang yang setara termasuk dalam layanan inklusivitas dalam ruang pendidikan.
Sebagai closing statement beliau menyampaikan bahwa inklusivitas menjadi suatu komitmen yang harus dipegang semua orang dan kita ikut bertanggung jawab untuk mewujudkan inklusivitas, bermula dari individu sampai dengan seluruh civitas akademika.(DSDM/Adi).