Pada tanggal 19 September 2024, Direktorat Sumber Daya Manusia (DSDM) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Tenaga Kependidikan Tahun 2024 dilaksanakan di Ruang Bulaksumur, UC Hotel UGM. Pelatihan diikuti oleh 137 Tenaga Pendidikan di lingkungan UGM.
Kepala Subdirektorat Asesmen dan Pelatihan Erna Kartini, S.E., MBA., dalam acara sambutannya menekankan bahwa para peserta setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan akan menjadi tenaga pendidikan yang lebih proaktif, tenaga pendidikan yang menguasai pekerjaan sehari hari, ditambah dengan tenaga kependidikan yang mempunyai penampilan profesional, maka kita akan menjadi tenaga pendidikan UGM luar biasa.
Narasumber pertama dalam acara pelatihan ini adalah Dr. Heri Santoso, beliau merupakan staf pengajar dari Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Topik paparan beliau adalah Nilai-nilai ke-UGM-an sebagai Pondasi Pelayanan Prima, beliau menyampaikan faktor-faktor pelayanan prima (6A) adalah sikap (attitude), perhatian (attention), tindakan (action), kemampuan (ability), penampilan (appearance), dan tanggung jawab (accountability) harus berdasarkan nilai-nilai ke-UGM-an (nilai-nilai Pancasila dan kebudayaan Indonesia seutuhnya, dan nilai-nilai keilmuan dan kenyataan).
Selanjutnya materi kedua oleh Dr. Ridwan Saptoto, S.Psi., M.A., Psikolog, yang menjadi topik beliau adalah Penerapan Kompetensi Inti Jabatan dalam Pelayanan Prima. Menurut beliau, peran Kompetensi Inti dalam bekerja, menjadi bekal pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari sesuai tupoksi, melakukan perbaikan secara terus menerus untuk menuju kebaikan, menciptakan ide-ide baru (inovatif) dan mengimplementasikannya demi merespon perubahan dan meningkatkan kebermanfaatan dalam kerangka pemberian pelayanan prima kepada pelanggan internal dan eksternal sehingga mendukung ketercapaian rencana strategis UGM.
Materi terakhir oleh Ferry Anggara, S.E., M.M., CSES., dengan topik “Good Attitude for Service Excellence”. Beberapa tantangan saat ini adalah meningkatnya tuntutan pelanggan, pelanggan dilindungi oleh hukum, pelanggan semakin pintar, kompetitor lokal/global bermain di lahan yang sama dan semakin kreatif. Oleh karena itu kita harus paham tiga hal pokok yaitu memahami organisasi, memahami product/service, dan memahami customer. Dan akhir sesi beliau menyampaikan contoh secara visual (penampilan, postur, kontak mata, senyum, ekspresi wajah, jarak, sentuhan, gerak gerik) dan dress for succes (kerapian rambut, riasan wajah, kebersihan kuku, pakaian bersih dan rapi, gigi dan mulut, serta aroma tubuh).
Sebagai penutup para peserta diberikan tugas mandiri yaitu Action Learning Project. Action Learning Project yang merupakan pendekatan pembelajaran dimana peserta menerapkan keterampilan yang dipelajari langsung di tempat kerja. Setelah mendapatkan teori dan praktik (roleplay), para peserta mengidentifikasi masalah atau peluang perbaikan yang terkait dengan pelayanan prima di unit kerja. (DSDM/Adi).