Yogyakarta – Universitas Gadjah Mada kembali menyelenggarakan UGM Academic Leaders Management Programme 2016 (ALMP). Kali ini kegiatan diikuti oleh Kepala Laboratorium di lingkungan UGM. Pelaksanaan kegiatan terbagi pada dua tahap, angkatan pertama pada 30-31 Maret 2016, dan angkatan kedua pada 21-22 April 2016.
Sejalan dengan spirit socio-entrepreneurship, kegiatan workshop maupun Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan untuk meningkatkan kapabilitas para Pejabat Baru di level laboratorium. Menurut Peraturan MWA Nomor 4/SK/MWA/2014 tentang Organisasi Tata Kelola (Governance) Universitas Gadjah Mada, Laboratorium adalah unit penunjang akademik yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga sangat penting sebagai prasarana untuk melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain peningkatan kapabilitas masing-masing individu Pejabat, workshop dan FGD ini penting untuk meningkatkan kapabilitas kelembagaan. Khusus bagi Kepala Laboratorium diharapkan dapat berperan sebagai Academic Leader yang berjiwa inovasi, bukan saja sebagai pelaksana kegiatan pendidikan tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu dan inovasi penelitian yang dihilirkan untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Guna memfasilitasi dan mendorong keefektifan yang lebih tinggi, diperlukan pengintegrasian vertikal, horisontal (dan diagonal) sesegera mungkin. Langkah konkrit dimulai dengan penyamaan persepsi, penyatuan pemahaman atas tantangan dan dinamika UGM ke depan serta respon organisasional dan fungsional yang sesuai. Kegiatan Academic Leadership Management Programme untuk Kepala Laboratorium dirancang untuk hal-hal tersebut. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan integrasi vertikal antara kantor pusat, fakultas, departemen, prodi, laboratorium, serta pusat studi untuk memperkuat kapasitas institusi dalam mencapai target kinerja serta memenangkan kompetisi di tingkat nasional maupun global.
Tujuan program Academic Leadership Management Programme bagi Kepala Laboratorium dimaksudkan untuk memfasilitasi: (1) Terbentuknya persepsi dan pemahaman yang sama atas misi-visi-nilai (Sharedness of mission, vision and value) UGM, tantangan dan dinamika lingkungan serta tuntutan pemangku kepentingan. (2) Terbentuknya respon organisasional dan fungsional yang efektif dan terintegrasi dari seluruh unit UGM, terutama dengan dan antar Laboratorium, Program Studi, Departemen, Fakultas dan Pusat Studi ataupun Pusat Inovasi. (3) Munculnya ide-ide inovatif yang kontributif (baik jangka panjang maupun yang bersifat quick win) yang mengarah bagi tercapainya kepemimpinan UGM di kancah dunia pada masa depan. (4) Peningkatan engagement pemimpin. (5) Komunikasi antar unit sehingga muncul benih-benih yang kuat untuk peningkatan alignment dan sinergi vertikal, horisontal dan diagonal antar unit. (6) Meningkatkan mutu Laboratorium sebagai unit penunjang akademik (7) Mengidentifikasi permasalahan, potensi, dan sumber daya laboratorium di fakultas/sekolah, sehingga dapat merencanakan strategi dan road map pengembangan laboratorium.
Peserta kegiatan ini adalah Kepala Laboratorium di UGM sebanyak 205 yang berasal dari 18 laboratorium dasar, 184 laboratorium keilmuan dan 3 laboratorium terpadu. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk workshop dan diskusi intensif melalui focus group discussion (FGD), dengan topik permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan laboratorium dasar untuk pembelajaran dan laboratorium bidang ilmu untuk meningkatkan kapasitas penelitian, serta laboratorium terpadu untuk pengembangan menuju laboratorium teaching industry.
Dalam pembukaan kegiatan, Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. menyampaikan terimakasih atas kesediaan para Kepala Laboratorium di lingkungan kerja SDM berkenan untuk mengikuti ALMP untuk lebih bersinergi dalam mengembangkan UGM.
Rektor meyakini para Kepala Laboratorium adalah sciences leader yang memiliki posisi strategis dalam pengembangan pengetahuan dan teknologi. Dari segi kapasitas, kualitas dan prestasi sudah sangat baik dan tidak diragukan lagi. Harapannya dengan kegiatan para Kepala Laboratorium dapat bersinergi dalam memajukan UGM bersama-sama.
“Banyak tokoh-tokoh science leader yang duduk disini. Kami mengundang Ibu dan Bapak karena kita ingin bergerak bersama. Ini kan pilot boeing yang paling besar, yang isinya para tokoh-tokoh. Bagaimana maestro-maestro ini dapat bersinergi untuk memajukan UGM bersama-sama. “ ungkap Rektor dalam sambutannya.
Rektor UGM menyampaikan jika pada masa lalu laboratorium dianggap sebagai sesuatu yang sudah kodrat. Kemudian pertanyaan selanjutnya, apa istimewanya laboratorium, dan mengapa kita harus bergerak bersama?
“Saat ini UGM tengah menghadapi persaingan yang memaksa kita harus menjadi perkasa dan tangguh. Tujuannya adalah bagaimana maestro-maestro yang sudah perkasa ini dapat bergandengan tangan sehingga UGM menjadi tangguh. Tangguh artinya paling tidak 5 tahun ke depan sudah ada karya ilmu pengetahuan dan teknologi dari laboratorium-laboratorium yang bisa bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah untuk mengurangi impor. Misalnya ada scan jantung yang saat ini sangat dibutuhkan. Penderita jantung saat ini semakin meningkat, dan yang muda semakin banyak. Kebutuhan terhadap scan jantung ini sangat banyak akan tetapi Indonesia masih impor.”ungkap Ibu Rektor.
“Contoh lain adalah laboratorium yang menghasilkan teknologi kedelai hitam mallika. Setiap hari kita makan tempe akan tetapi kedelainya ternyata impor. Dengan keperkasaan dan gandengan tangan dari laboratorium-laboratorium ini diharapkan Indonesia dalam lima tahun ke depan sudah tidak mengimpor kedelai.” Ibu Rektor menambahkan.
UGM memiliki 205 laboratorium yang merupakan sesuatu yang sangat bernilai yang dapat melahirkan teknologi-teknologi dahsyat.
UGM telah merumuskan arah pengembangan ke depan, iptek apa yang akan dikembangkan. Tahun lalu universitas bergerak bersama dengan fakultas, agar fakultas merumuskan arah pengembangan bidang-bidang keilmuan masa depan yang akan dikembangkan.
Idealnya setiap fakultas telah memiliki rencana induk fakultas beserta bidangnya. Harapannya laboratorium dan pemimpin laboratorium dapat memahami visi fakultas dan universitas sehingga laboratorium harus membuat roadmap. Laboratorium adalah garda terdepan untuk percepatan melahirkan teknologi atau iptek yang dahsyat bagi kepentingan Negara.
“Harapannya setelah ALMP para pimpinan laboratorium dapat menjadi pendekar yang lebih sakti, karena telah memiliki resep roadmap. Sehingga roadmap laboratorium yang telah disinergikan dengan roadmap lain yang ada dalam satu departemen maupun satu fakultas. Gunanya berkumpul adalah untuk saling kenal dan saling tahu, sehingga bisa tahu apa saja yang sedang dikembangkan oleh laboratorium-laboratorium lain. Marilah spirit ini kita jaga untuk gumregah dan sinergis, UGM membangun dunia.” ungkap Rektor mengakhiri sambutannya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan Kebijakan Umum dan Rencana Induk Kampus UGM 2012-2037 dan Visi Inovasi UGM oleh Rektor UGM dilanjutkan penyampaian arah kebijakan pada masing-masing bidang oleh para Wakil Rektor, diantaranya : Arah Kebijakan Akademik: Laboratorium sebagai Tulang Punggung Kegiatan Akademik, Arah Kebijakan Kerjasama UGM, Arah Pengelolaan dan Pengembangan SDM dan Aset, Arah Kebijakan Pengelolaan Keuangan UGM, Arah Kebijakan PPM: Laboratorium sebagai Tulang Punggung Kegiatan Penelitian : Sistem Manajemen Laboratorium Tatakelola dan Sistem Pengelolaan Lab UGM sesuai Perek No. 5/2015. Paparan lain yang diberikan antara lain Rancangan Pengembangan Laboratorium UGM: Pentingnya KPI Laboratorium menunjang KPI Universitas oleh task force pengembangan laboratorium, serta Best Practices Pengembangan Laboratorium oleh Prof. dr. Herawati Sudayo, Ph.D. dari Eijkman Institute for Molecular Biology.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi interaktif dalam kelompok-kelompok lintas unit. Diskusi interaktif untuk membahas detil isu-isu yang muncul difasilitasi oleh pimpinan kantor pusat. Setelah peserta mengikuti paparan dan diskusi interaktif, pada sesi akhir peserta dikelompokkan menurut fakultas untuk menyusun roadmap arah pengembangan laboratorium di fakultas masing-masing dan mempresentasikan roadmap tersebut.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. dr. Iwan Dwipahasto, Ph.D. dalam tanggapan presentasi roadmap laboratorium menyatakan sangat bangga dengan hasil diskusi dari masing-masing fakultas, karena tidak hanya menyampaikan permasalahan yang terjadi, akan tetapi juga berusaha mencari solusi permasalahan.
Ada beberapa kesimpulan dari hasil diskusi : Pertama, bahwa selama ini laboratorium telah banyak melakukan inovasi akan tetapi hasilnya tidak disebarluaskan. Kedua, kebutuhan untuk bersinergi melakukan riset multi disiplin/lintas disiplin ilmu. Ketiga, Universitas akan mencoba mengemas produk sehingga sustainable, tidak hanya hide and run project melalui creative funding, yang dapat dimulai sejak awal Januari 2016. Selanjutnya universitas akan membuat pertemuan untuk mem-follow-up pengembangan riset unggulan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Prof. Dr. Suratman dalam penutupan kegiatan menyimpulkan bahwa selama ini beberapa Fakultas telah mengimplementasikan riset multidisiplin. Dan pada saat ini Kementrian Riset dan Teknologi tengah mengubah orientasi menjadi meningkatkan penelitian nasional dengan meningkatkan jumlah dana riset. Oleh karena itu UGM diharapkan mampu menangkap hal tersebut.
Menutup sambutannya Prof. Suratman mengatakan bahwa terdapat tiga kata kunci penting dalam ALMP ini yaitu research, development dan hilirisasi di setiap fakultas. Tantangan dari masing-masing fakultas adalah mensinergikan laboratorium-laboratorium dengan menanggalkan ego sektoral.
“Kami dari Universitas melalu Kantor Jaminan Mutu, Direktorat Penelitian dan Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu akan mengawal terus dalam pengembangan laboratorium khususnya pengembangan SILAB.” ungkap Prof. Dr. Suratman menutup sambutannya. (Dit. SDM/Rima)